Kadang ketika aku sendiri, kau muncul dalam bentuk bermilyar potret pecah. Akupun menjadi termenung dan berhenti dalam ragu. Kakiku tak kuasa melangkah untuk maju ke depan karena tangan halusmu itu menarik-narik lengan bajuku. Aku tahu bahwa dirimu indah, tapi andaikata aku terperangkap dalam jebakannmu aku akan berdiri disini sebagai orang yang merugi. Di depanku kini terbentang jutaan tantangan yang harus kutaklukkan. Jika tidak, jangan panggil aku manusia hebat, yang kelak kan memimpin dunia.
Kenanganku, aku tahu dirimu tak akan pernah alpa menyapa hari-hariku. Kau belai imajinasiku dan mengajaknya berdansa dalam ruang kekuasaanmu. Belayanmu memang sungguh mujarab. Kadang aku hanya bisa terpaku berjam-jam lamanya hanya sekedar menikmati slides masa laluku yang memang kau sengaja putar khusus untukku.
Namun kini, setelah kegiatan duniaku menghimpit waktu senggangku, aku tak mungkin lagi dapat terus bercumbu denganmu. Banyak hal yang harus aku lakukan sebagai manusia. Semuanya adalah demi dirimu. Keberadaanmu di masa lalu demikian pilu. Kau identik dengan papa dan rendah diri. Dan kondisi itu kadang membuat aku malu.
Kernanya. ijinkanlah aku untuk sebentar saja meninggalkanmu. Berikanlah aku waktu untuk memanusiakan diriku, menguatkan kepercayaan hati dan mempertegas visiku. Aku ingin mengganti wujudmu, dari sesuatu yang lusuh dan tiada berharga, menjadi sesosok yang disegani dan bercahaya. Kenanganku, aku ingin menciptamu sebagai kenangan seorang manusia hebat dan sempurna. Doakan aku