Asal Muasal Orang Amerika Serikat Kehilangan Aksen British Mereka

Oleh: Iqbal Nurul Azhar

Kalian yang sedang belajar bahasa Inggris dan senang mempraktikkan bahasa tersebut pasti paham bahwa bahasa Inggris memiliki banyak sekali variasi. Salah satu dari variasi tersebut adalah apa yang kita kenal sebagai aksen. Secara sederhana, aksen didefinisikan sebagai logat, alunan nada yang dimiliki oleh masing-masing penutur bahasa yang banyak dipengaruhu oleh faktor daerah penutur itu berasal. Aksen juga mengacu pada suku kata sebuah kalimat yang diucapkan dengan penekanan terbanyak.

Menurut informasi umum yang dapat kita temukan di buku-buku seputar bahasa Inggris, terdapat dua aksen yang dianggap sebagai kiblat berbicara bahasa Inggris. Keduanya adalah aksen British (British English) dan aksen American (American English).  Bahasa Inggris Aksen British (yang selanjutnya akan disebut sebagai BIAB) biasa digunakan oleh orang orang yang tinggal di negara Inggris (Britania Raya). Adapun Bahasa Inggris Aksen American (yang selanjutnya akan disebut sebagai BIAA), adalah aksen yang digunakan oleh mereka yang tinggal di Amerika Serikat.

Pemberian istilah BIAB dan BIAA itu sebenarnya adalah sebuah penyederhanaan yang berlebihan. Apa yang banyak orang sebut sebagai Aksen British pada dasarnya adalah bahasa Inggris yang menggunakan Sistem Pengucapan Standar (Standardized Received Pronunciation (RP)) yang dikenal juga sebagai Bahasa Inggris Sekolah Umum atau Bahasa Inggris BBC (lembaga penyiaran umum Britania Raya). Apa yang banyak orang anggap sebagai  Aksen American, atau kebanyakan orang Amerika Serikat menyebutnya sebagai bahasa Inggris “tanpa aksen”, pada dasarnya adalah bahasa Inggris yang menerapkan sistem Amerika Umum (General American) yang kadang-kadang disebut sebagai “aksen penyiar berita” atau aksen “Bahasa Inggris Jaringan.”

Kita paham bahwa bahasa Inggris dituturkan lahir di Britania Raya dan orang-orang di Amerika Serikat sekarang yang berbicara dengan menggunakan BIAA merupakan keturunan dari orang Inggris yang tinggal di Britania Raya, lantas sejak kapan orang-orang Amerika Serikat tersebut kehilangan aksen British mereka? Apa yang melatar belakangi kemunculan BIAA? Jawaban dari petanyaan ini wajib kalian ketahui terutama bagi kalian yang merasa paham betul bahasa Inggris karena tanpa pengetahuan ini, pemahaman kalian belum sempurna. Artikel ini akan menjelaskan pada kalian sedikit informasi terkait dengan hal tersebut.

Koloni Inggris (kelompok orang yang berasal dari Britania Raya yang bermukim di daerah baru namun tetap mempertahankan ikatan dengan Britania Raya) mendirikan pemukiman permanen pertama mereka di Dunia Baru (mengacu pada daerah yang berada di belahan bumi sebelah barat, salah satunya adalah benua Amerika), tepatnya di Jamestown, Virginia, pada tahun 1607. Sekitar tiga abad kemudian, yaitu tepatnya setelah rekaman audio pertama dari suara manusia dibuat pada tahun 1860, berdasarkan dari rekaman suara yang ada, telah terlihat adanya perbedaan bahasa Inggris yang diucapkan di Dunia Lama (Britania Raya) dan Dunia Baru (Amerika). Dengan adanya fakta ini, dapat ditarik simpulan bahwa jarak waktu 300 tahun telah membuat bahasa Inggris yang dituturkan di Dunia Baru mengalami evolusi.

Salah satu faktor besar dalam perbedaan aksen adalah rotisisme. Rotik adalah sistem pengucapan /r/ yang mana suara /r/ dibunyikan pada semua kata. Adapun non-rotik adalah kebalikan dari rotik yaitu sebuah sistem yang mana suara /r/ hanya dibunyikan jika diikuti oleh bunyi vokal pada frasa atau unit prosodik yang sama.

BIAA menggunakan sistem rotik, dan para penuturnya melafalkan suara /r/ secara jelas seperti dalam kata hard, farmer, dll. BIAB tidak bersifat rotik. Penuturnya tidak melafalkan suara /r/ secara jelas sehingga kata hard terdengar lebih seperti had, dan farmer terdengar seperti famah. Dulunya, sebelum revolusi industri melanda Eropa, yang berimbas pada koloni yang ada di Amerika, para penutur bahasa Inggris, baik yang ada di Britania Raya dan Amerika berbicara dengan menggunakan aksen rotik.

Sekitar pergantian abad ke-18 menuju ke-19, tidak lama setelah revolusi industri melanda Britania Raya, pidato non-rotik berkembang luas di Inggris selatan, terutama di kalangan kelas atas dan menengah ke atas. Pada waktu itu, gaya bicara/aksen non-rotik kemudian distandarisasi menjadi penanda kelas dan statusnya dianggap sebagai aksen ‘mewah’. Aksen ini kemudian dianggap sebagai pengucapan/aksen ‘yang diterima’ dan diajarkan secara luas oleh tutor-tutor bahasa (yang kala itu banyak disewa oleh bangsawan untuk menjaga tingkah laku bahasa anak-anak mereka) kepada orang-orang yang ingin belajar berbicara Inggris dengan gaya elegan dan mewah. Rupanya aksen ini mendapat penerimaan secara regional karena dianggap ‘netral’ karena tidak mirip dengan unsur bahasa prancis (pada waktu itu orang Inggris sedang ‘bersaing’ dengan orang Prancis dan apapun yang dilakukan oleh orang Prancis, termasuk bahasanya, dianggap kurang baik), mudah dimengerti, dan mudah diucapkan, dan akhirnya aksen tersebut menyebar ke seluruh Inggris melalui media utama angkatan bersenjata, para pegawai negeri yang dimiliki negara, serta BBC. Aksen ini kemudian terkenal sebagai Standardized Received Pronunciation (Pengucapan Standar yang Berterima) atau disingkat RP.

Adapun di Amerika sendiri, trend aksen non-rotik ini ternyata juga melanda para penduduk yang tinggal di daerah-daerah koloni Inggris. Banyak diantara mereka, khususnya yang memiliki status sosial tinggi di masyarakat, mengadopsi dan meniru aksen non-rotik ini. Fenomena ini terjadi terutama di kota-kota pelabuhan yang masih memiliki hubungan perdagangan yang erat dengan Inggris seperti Boston, Richmond, Charleston, dan Savannah. Dari pantai Tenggara, aksen non-rotik menyebar ke sebagian besar wilayah selatan bersama dengan distribusi budaya dan hasil perkebunan.

Setelah berlalunya industrialisasi dan perang saudara antara union dan konfederasi yang melanda Amerika, Amerika secara perlahan memasuki abad ke-20. Dimasa-masa inilah kekuatan politik dan ekonomi sebagian besar berpindah yang semula berada di kota-kota pelabuhan dan daerah penghasil kapas, beralih ke pusat-pusat manufaktur di Mid Atlantic dan Midwest, seperti New York, Philadelphia, Pittsburgh, Cleveland, Chicago, Detroit, dll. Di daerah ini, para kaum elit Inggris memiliki pengaruh budaya dan bahasa yang jauh lebih sedikit. Ini disebabkan karena di daerah ini, sebagian besar merupakan penduduknya tidak berasal dari Inggris namun dari Skotlandia, Irlandia, serta pemukiman lain di daerah Inggris Utara. Di wilayah-wilayah yang disebutkan ini, aksen rotik masih digunakan.

Para industrialis di kota-kota ini menjadi tokoh-tokoh penting dan bertransformasi menjadi kaum elit di dunia ekonomi dan politik, khususnya di era industri. Akibatnya, gaya bicara tokoh-tokoh ini yang menggunakan bahasa Inggris aksen rotik, kemudian dianggap sebagai standar pengucapan yang diterima di Amerika Serikat. Aksen ini kemudian diberi status ‘pengucapan yang berterima’ dan diberi nama General American (Amerikan umum) yang disingkan GA. Sama seperti RP, GA kemudian menyebar dengan pesat ke seluruh penjuru Amerika Serikat.

Di jaman modern, bahasa Inggris berkembang dengan pesat di Amerika Serikat dan mengalami banyak sekali perubahan. Aksen GA yang dulunya banyak kita jumpai digunakan di Amerika Serikat, di jaman sekarang menjadi sulit untuk ditemukan.  Kawasan New York, Philadelphia, Pittsburgh, dan Chicago telah mengembangkan aksen unik mereka sendiri, demikian juga daerah-daerah lainnya. Di daerah ini, GA digunakan oleh sedikit kelompok masyarakat, khususnya oleh mereka yang tinggal di daerah Midwest.

Sumber:

https://getpocket.com/explore/item/when-did-americans-lose-their-british-accents?utm_source=pocket-newtab

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: