KACAMATA KUDA
Prok prok prok
Langkah sepatu karet menuju mimbar
Hadirin terdiam dalam kekaguman
Menatap sosok laki-laki gagah berwibawa
Yang lama mereka puji bagai pahlawan
Lantas laki-laki ini mulai berpidato
Dengan menyebut nama tuhan seakan dia teman-Nya
Kemudian menyitir ayat kitab suci membuatnya tampak seperti
Puisi
Puisi yang sering disenandungkan pengamen jalanan
Lalu panggung bergerak meriah mengiringi pola suaranya
Yang liar lantang bekobar-api
Digebraknya meja podium dan berteriak tinggi
Demi kemajuan kita saudara
Demi kesejahteraan kita saudara
Demi hidupnya anak cucu kita saudara
Kita harus berjuang
Yah..itulah dia orator paling ulung
Dipastikannya takdir
Dan dihitamkannya pengalaman
Dipanaskannya gemuruh dada hadirin
Yang anaknya kelaparan
Di bangkitkannya keberanian mereka
Yang lama mati kutu
Dibuatnya mereka berpuluh, beratus, berjuta hadirin
Menjadi
Vampir haus darah
Tanpa pikiran
Tanpa perasaan
Tanpa pikir panjang
Hadirin kemudian bubar dengan menyisakan dengung panjang
Akan harapan
Akan kebahagian
Akan ketercukupan
Akan kenyangnya perut lapar anak mereka
Yang sedang lemas menunggu berapa butir nasi
Meraka berbayang sang orator akan membawa mereka
Menuju kemenangan
Mereka harus melakukan revolusi
Membakar
Menculik
Membunuh
Menghancurkan segala penghalang
Meskipun taruhannya adalah nyawa
Yakin mereka kan masuk surga
Padahal andaikata mereka tahu
Setelah pulang sang orator
Tidak langsunng dia balik ke rumahnya yang mewah
Tidak langsung dia mengkonsep perjuangannya
Tidak langsung dia berkonsolidasi untuk menggalang kekuatan
Dia malah masuk lokalisasi
Untuk menumpahkan berahinya yang terpendam
Untuk minum arak yang melenakan
Untuk berkencan dengan pelacur langganannya
Sambil berpikir dia di atas paha wanita penghibur
Sejuta rakyat mungkin bisa jadi korban
Sejuta rakyat pasti akan jadi tumbal
Sejarah mungkin bisa dikorbankan
Asal dia duduk di atas singgasana
Peduli setan!
Dengan pongah dia tertawa
Merasa betapa pintarnya dia
Merasa betapa bodohnya rakyatnya
Merasa butuhnya mereka akan kacamata kuda
Untuk melihat siapa sang orator sebenarnya
Namun sang orator lupa
Bahwa pelacur yang ditidurinya
Kini bergidik ngeri
Melihat tubuhnya yang putih mulus
Sedang dijilati
Oleh dajjal bertanduk dua
Sang orator sendiri
that’s ok
Terimakasih atas ilmunya suhu 😉