Sebuah perusahaan elektronik Indonesia yang telah berekspor ke luar negeri baru saja memecat penerjemah barunya. Perusahaan itu mengalami kegagalan total dalam penjualan produk pengisap debunya yang bermerek Superisap di Amerika Serikat walaupun penjualan di dalam negeri cukup sukses. Penyebabnya cukup sederhana, tetapi berpengaruh buruk, yaitu masalah penerjemahan slogan. Slogan produk itu dalam bahasa Indonesia sebenarnya cukup menarik, yaitu “Tiada yang mampu mengisap seperti Superisap”. Namun, slogan yang dipakai di Amerika diterjemahkan oleh si penerjemah menjadi “Nothing sucks like Superisap” yang berarti ‘Tiada yang seburuk seperti Superisap’ (Dalam bahasa Inggris Amerika, suck memang berarti ‘mengisap’, tetapi dalam ragam cakapan informal berarti negatif, yaitu ‘jelek/buruk’).