Pengaruh ETF terhadap peningkatan Kompetensi Guru di Kabupaten Bangkalan

Mengikuti perkembangan jaman, guru-guru harus selalu meningkatkan kompetensinya.
Agar upaya-upaya peningkatan kompetensi itu  berjalan efektif, maka diperlukanlah
wadah bagi para guru untuk saling berbagi dan menyatukan langkahnya.
Sampai saat ini sudah ada wadah tersebut, yaitu MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
& KKG (Kelompok Kerja Guru). Namun di kabupaten Bangkalan, wadah yang sudah ada
tersebut dirasa masih kurang mencukupi, sehingga atas prakarsa guru-guru bahasa
Inggris dibentuklah ETF (English Teacher Forum) yang khusus mewadahi guru pengajar
Bahasa Inggris di Kabupaten Bangkalan. ETF berusaha memenuhi kebutuhan anggotanya
untuk meningkatkan kompetensi guru dengan berbagai macam kegiatan,
diantaranya: pelatihan, seminar, pembagian informasi beasiswa serta pertukaran
pelajar. Keberadaan ETF ini dirasakan sangat bermanfaat dalam membantu meningkatkan k
ompetensi guru pengajar Bahasa Inggris di kabupaten Bangkalan, bukan hanya sebagai
pelengkap dari wadah-wadah yang sudah ada sebelumnya, namun mampu berperan sebagai
partner dalam memajukan pendidikan di kabupaten Bangkalan.

Dari hasil penelitian yang saya lakukan terhadap ETF (Penelitian ini dibiayai Oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Sesuai Dengan
Surat Perintah Pelaksanaan Penelitian Nomor : 069/SP2H/PP/DP2M/III/2008, dijumpai hasil
sbb:

Dari hasil interview yang telah dilaksanakan terhadap guru bahasa Inggris yang mengajar
di SMP dan SMA yang terdapat di 6 kecamatan yang berbeda di Kabupaten Bangkalan,
alasan utama yang informan kemukakan mengapa mereka bergabung dengan ETF adalah
sebagai berikut:
a.Forum ini bersifat paguyuban sehingga dengan ikut ETF informan dapat mempererat
tali silaturahmi antar mereka sesama guru bahasa Inggris
b.Tidak ada sekat yang membatasi informan ketika mereka berada dalam forum ETF.
c.Forum ini bukan forum formal seperti KKG dan MGMP, sehingga lebih mengutamakan
komunikasi daripada hasil atau produk
d.Tidak ada sistem dalam forum ETF yang mengikat informan secara formal berupa
aturan tertulis yang disertai dengan sanksi bagi yang melanggar.
e.MGMP bahasa Inggris SMA dan SMP Kabupaten Bangkalan tidak aktif.

Pengaruh ETF Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris
Hasil interview juga menunjukkan bahwa keberadaan ETF membawa pengaruh positif yang
sangat besar. Pengaruh ini dapat terlihat dari jawaban keseluruhan informan yang
menyebutkan bahwa keberadaan ETF sangat membantu peningkatan kompetensi mereka.
Bantuan yang sangat mereka rasakan dan mereka dapatkan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan
ETF adalah:
a.para informan mendapatkan inspirasi dan model bagaimana cara mengajar yang menyenangkan
dengan memanfaatkan fasilitas sederhana yang mereka miliki.
b.Informan juga merasa terbantu dalam hal pemenuhan kebutuhan informasi terkini yang
berhubungan dengan pengajaran bahasa Inggris..
c.Beberapa informan merasakan bahwa pengetahuan vocabulary mereka meningkat dengan menjadi
panitia dalam kegiatan ETF.
d.Informan merasa terbantu dengan kegiatan-kegiatan ETF. Selain mereka mendapatkan ilmu,
sertifikat kegiatan tersebut dapat digunakan sebagai berkas penunjang nilai sertifikasi
dan kenaikan pangkat mereka.

Meskipun keseluruhan informan menyebutkan bahwa ETF berpengaruh penting terhadap
peningkatan kompetensi mereka, namun ada beberapa catatan tambahan yang ditemukan
oleh saya selama wawancara. Antara lain:
a.keberadaan ETF kurang membantu informan dalam hal pembuatan silabus, rencana
pembelajaran dan perangkat pembelajaran lainnya.
b.Mayoritas informan merasakan bahwa kompetensi mereka dalam hal berorganisasi tidak
mengalami peningkatan selama bergabung dengan ETF.

Kendala Yang Menghambat Kinerja ETF
Beberapa kendala yang menghambat kinerja pengurus ETF yang dijumpai saya ketika melakukan
penelitian ini adalah:
a.Status ETF sebagai organisasi non government menyebabkan ETF mengalami hambatan dalam
birokrasi seperti mengurus perijinan kegiatan, peminjaman gedung untuk kegiatan, dan
tambahan dana untuk melaksanakan kegiatan.
b.Kurangnya perhatian dari Departemen Pendidikan Nasional Kota Bangkalan menyebabkan
kegiatan ETF terkesan kurang semarak.
c.ETF tidak memiliki aturan tegas dan mengikat yang mengatur gerak pengurus dan anggotanya.
d.Mayoritas anggota ETF adalah guru sekolah negeri sehingga mereka memiliki waktu yang
terbatas untuk ikut berpartisipasi dalam agenda rapat rutin ETF.
e.Masih bergantungnya anggota ETF terhadap figur pak Mustajab sebagai ketua menyebabkan
para anggota terkesan ragu-ragu melaksanakan kegiatan dan terkesan melimpahkan semua
urusan kepada pak Mustajab (ketua ETF).
f.ETF tidak memiliki sekretariat tetap yang bisa dipakai secara permanen sehingga untuk
melaksanakan agenda rutin berupa rapat-rapat atau acara kecil lainnya.
g.Sosialisasi keberadan ETF yang kurang, menyebabkan banyak guru bahasa Inggris di
kabupaten Bangkalan belum begitu mengenal ETF.

Temuan-temuan Tambahan
Selain dari temuan yang dipaparkan di atas, masih ada beberapa temuan menarik yang bisa
dipaparkan, antara lain:
a.Seluruh informan sepakat bahwa apabila kegiatan ETF ingin dihadiri banyak peserta maka
perlu bagi ETF untuk mendatangkan native speaker.
b.Banyak yang menyarankan agar ETF melaksanakan program micro teaching yang pesertanya
guru-guru bahasa Inggris itu sendiri.
c.Pengalaman berorganisasi anggota ETF masih kurang.

Harapan Para Guru Terhadap ETF
Beberapa harapan yang disampaikan guru-guru bahasa Inggris di Kabupaten Bangkalan terkait
keberadaan ETF adalah:
a.ETF perlu dipertahankan keberadaannya. Meskipun ada MGMP, namun manfaat ETF demikian
besar. Selain karena MGMP bahasa Inggris SMA dan SMP Kabupaten Bangkalan kurang aktif,
koneksi ETF ke Konjen Amerika merupakan nilai tambah yang tidak dimiliki MGMP ataupun
organisasi profesi guru lainnya
b.Kegiatannya ETF hendaknya disemarakkan. Jangan hanya menunggu kucuran dana dari konsulat
Jendral Amerika. Dana ini bisa dikumpulkan lewal iuran bulanan anggota dan ditarik secara
rutin.
c.Hendaknya kegiatannya ETF dibuat lebih bervariasi lagi. Jangan hanya seminar dan workshop saja, dan sharing informasi tentang beasiswa atau students exchange saja. Sekali-kali membahas masalah kurikulum juga tidak masalah.
d.ETF butuh sesosok guru yang punya waktu luang lebih, sehingga bisa memaksimalkan
perhatian dan tenaganya pada ETF.

KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa keberadaan ETF sangat penting untuk meningkatkan
kompetensi anggotanya, terutama dalam hal metodologi pengajaran bahasa Inggris di kelas.
Untuk peningkatan kompetensi yang lain seperti pembuatan perangkat pembelajaran dan
manajemen organisasi, pengaruh ETF masih kurang terlihat.

Pengurus ETF juga menjumpai banyak kendala yang menghadang selama proses melaksanakan
program kerjanya. Kendala yang terbesar adalah faktor dana, dan waktu kumpul anggota ETF
yang terbatas. Kedua kendala ini merupakan akibat dari status ETF yang non government.
Status yang demikian membuat ETF sulit untuk mendapatkan kucuran dana rutin dari
pemerintah dan sulit untuk membuat anggotanya selalu siap setiap saat. Kurangnya perhatian
dari Dinas Pendidikan Kabupaten turut pula memberi andil terhadap sulitnya ETF untuk maju
bergerak.

Meskipun banyak sekali kendala yang menghadang, para pelaku pendidikan di Kabupaten
Bangkalan utamanya yang menjadi anggota ETF sepakat bahwa ETF harus terus ada dan maju
berkembang dimasa depan.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: