Oleh: Iqbal Nurul Azhar
Data yang disampaikan Prof. Shiro Hattori sangat menarik untuk dikaji, karena ternyata dari 119 kata dalam bahasa Ainu, keseluruhannya memiliki kemiripan secara fonetis (kecuali pada kata kurula dan kurrinka pada bahasa Ainu, tidak ada padanan katanya dalam bahasa basque). Padahal bahasa Ainu dianggap sebagai a language isolate (bahasa yang terisolasi), dan kecil kemungkinan untuk bersinggungan dengan bahasa lain. Pertanyaannya adalah: Apakah ada hubungan antara bahasa Ainu dengan Basque ditinjau dari segi historisnya?
Prof. Shiro Hattori memberikan Hipotesisnya yang menyatakan bahwa ada kemungkinan bahasa Ainu dan Basque memiliki hubungan kekerabatan yang dekat, yang ia tunjukkan melalui beberapa nama-nama dalam bahasa Ainu yang memiliki kemiripan dengan bahasa Basque seperti nama Amaterasu (nama dewa dalam bahasa Ainu) yang ia nyatakan memiliki kesamaan dengan bahasa Basque karena ketika kata Ametarasu diterjemahkan ke dalam bahasa Basque, memiliki arti yang sama yaitu dewa (Berkah datang ketika dewa muncul). Selain menunjukkan kemiripan itu, Prof. Hattor juga menjelaskan adanya kemungkinan bahwa kedua bangsa tersebut pernah berlayar ke tempat yang sama yaitu ke Alaska, dan dari sanalah hubungan itu muncul.
Namun dengan hanya melihat data yang didispalay Prof. Hattori tersebut belumlah cukup untuk sampai pada kesimpulan bahwa bahasa Ainu dan Basque adalah bahasa serumpun dan berasal dari nenek moyang yang sama. Ada berapa hal yang menjadi dasar mengapa kita tidak bisa langsung menyimpulkan seperti itu, dan alasannya adalah:
- data kurang lengkap, karena tidak dijumpai penjelasan berapa jumlah seluruh kosakata bahasa dari dua bahasa tersebut yang diteliti. Data hanya menyebutkan beberapa kata memiliki kemiripan secara fonetis, namun tidak dijumpai berapa banyak lagi kata yang tidak memiliki kemiripan secara fonetis. Saya khawatir ternyata presentasi jumlah kata yang tidak memiliki kemiripan adalah jauh lebih banyak dari presentasi kata yang memiliki kemiripan tersebut (presentasi kata dnyatakan sama bahasa dengan menggunakan kosakata swadesh adalah diatas 60 persen)
- dari daftar kata yang dibeberkan Prof. Hattori ternyata dijumpai hal menarik lainnya, yaitu hanya 22 kata yang memiliki kemiripan fonetis dan semantik, sedang sisanya hanya memiliki kemiripan fonetik saja. Padahal sebuah bahasa dikatakan sama apabila kosakata dua bahasa tersebut memiliki kesamaan dalam bentuk (tulisan maupun pelafalannya), maupun makna.
- Ada banyak perubahan bunyi yang tidak dapat dijelaskan dengan teori tipe-tipe perubahan suara (dalam buku An Introduction To Historical Linguistics dengan Penulis Terry Cowle), seperti contoh isocise (ainu) menjadi isolamendu, hatchir menjadi atzeratu, poro monpeh menjadi erpuru.
- Apabila benar bahwa kedua bangsa tersebut dulunya memiliki sejarah sering berlayar ke Alaska, maka hipotesis dari Prof. Hattori yang menunjikkan adanya hubungan kekerabatan antara Ainu dan Basque menjadi terbantahkan. Dari fakta sejarah ini kita dapat menyimpulkan, bahwa kemiripan bunyi ini (dan kadang juga semantiknya) merupakan hasil dari persinggungan antara dua bahasa dalam interaksinya baik itu lewat perdagangan maupun interaksi lainnya dan bukan karena dua bahasa ini berasal dari induk yang sama. Bisa jadi jaman dahulu suku Ainu meminjam beberapa kosakata Basque ketika mereka berinteraksi, atau bahkan sebaliknya, bangsa Basquelah yang meminjam kosakata dari bangsa Asinu.
Last week I dropped by this site and as usual great content and ideas. Love the lay out and color scheme. Is it new? Well I really really like it. Email me the theme at joanbm3@gmail.com.
thanks to lhk……good luck
Mba, apakah punya artikel penelitian siro hattori ini? Saya tertarik membaca penelitiannya, tetapi saya belum menemukan artikelnya, salam hangat, terima kasih 🙂