18 Bahasa Daerah Sulut Terancam Punah

Manado, CyberNews. Sekitar 18 bahasa daerah di Sulawesi Utara terancam punah sehingga perlu upaya untuk melestarikan bahasa itu. Saat ini generasi muda di Sulut minim penguasaan terhadap bahasa daerahnya yang merupakan kekayaan bangsa.

Hal itu dikatakan Pelaksana Harian Kepala Balai Bahasa Sulut, Prof Dr HT Usup. “Jika tidak ada upaya pelestarian terhadap bahasa daerah tersebut, maka kekayaan itu terancam punah,” katanya.

Menurut Guru Besar di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Manado tersebut, Provinsi Sulut memiliki sekitar 18 bahasa daerah antara lain Bahasa Tonsea, Bahasa Tombulu, Bahasa Tountemboan, Bahasa Mongondow dan Bahasa Sangihe. Umumnya yang mengetahui bahasa itu adalah orang-orang yang sudah lanjut usia, sementara generasi muda kurang atau minim penguasaannya.Untuk melestarikan belasan bahasa daerah itu, maka telah diusulkan kepada  Dinas Pendidikan Nasional di provinsi itu untuk memasukkan bahasa daerah sebagai muatan lokal dalam mata pelajaran. Usulan itu telah ditanggapi dengan  adanya sejumlah sekolah yang memasukkan bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran untuk diajarkan kepada para siswa.

Melalui langkah itu diharapkan para siswa sebagai penerus bangsa dapat memiliki pengetahuan terhadap bahasa daerah itu, sehingga kekayaan itu  tidak akan punah,” katanya. Menjawab pertanyaan, dia mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat bahasa daerah itu kurang dikuasai generasi muda,  antara lain adanya imej di kalangan masyarakat, dengan berbicara menggunakan bahasa asing membuat kelihatan lebih modern dari pada menggunakan bahasa daerah.

Disadap dari: http://suaramerdeka.com

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: