Semarang, CyberNews. Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo diharapkan dapat menginisiasi adanya kongres bahasa Jawa. Hal itu disampaikan Ketua Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Jawa Tengah, Suyanto S.Sos dalam Musyawarah Besar (Mubes) Permadani ke-6, Jumat (3/7) malam.
Suyanto menuturkan, bahasa daerah dinilai sebagai salah satu pilar penting dalam kebudayaan daerah yang menyokong kuatnya kebudayaan nasional suatu bangsa.
Terkait hal itu, pihaknya juga meminta Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo agar pengajaran bahasa daerah yang semula dimulai pada tingkat Sekolah Dasar (SD), dapat dimulai lebih dini, yakni Taman Kanak-kanak (TK).
“Semoga ada kebijakan agar pelajaran Bahasa Jawa juga tidak hanya untuk siswa SD sampai SMA, tetapi juga mulai TK. Sehingga kebudayaan Jawa tidak akan mudah lenyap,” paparnya dalam acara yang digelar di Gedung LPMP Jateng, Jalan Kyai Mojo, Srondol Kulon, Semarang tersebut.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Suroso Msi dari Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) I Jateng menyatakan harapannya agar Permadani dapat aktif “urun rembug” ide atau gagasan yang konstruktif demi pembangunan kebudayaan daerah.
Adapun Mubes Permadani ke-6 ini diikuti 123 peserta yang berasal dari unsur Permadani dari empat provinsi, yaitu Jateng, Jawa Timur, Yogyakarta dan Jambi. Uniknya, dalam acara yang digelar 3-4 Juli ini, para peserta hadir dengan mengenakan busana adat Jawa.
Hadir dalam acara tersebut, mantan Rektor Undip Prof DR Eko Budiharjo, mantan anggota DPD RI DR Sudharto MA dan mantan Rektor Untag Sukirno ST Msi. Ketiganya menjadi narasumber dalam dialog budaya dengan tema “Perkokoh Budi Pekerti Santun Mengabdi untuk Negeri.”
Disadap dari: http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/07/04/58686/Gubernur-Jateng-Diminta-Adakan-Kongres-Bahasa-Jawa.04 Juli 2010 | 09:42 wib
Pusat Bahasa Al Azhar 