Disadap dari: http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2010/03/04/2235/5/Video-Edukasi-Perlambat-Kemampuan-Bahasa. Kamis, 04 Maret 2010 11:30 WIB
ORANG tua yang berusaha mendukung perkembangan bayi dengan menyediakan DVD khusus penguat otak untuk memperkenalkan kosa kata baru, kemungkinan besar tidak mencapai apa-apa. Studi bahkan menemukan, anak-anak yang mulai menyaksikan DVD di usia dini justru memiliki kemampuan bahasa yang lebih rendah.
“Anak di usia ini merupakan ilmuwan kecil yang sedang menjelajah dunia, mencari tahu cara kerja berbagai hal,” terang pediatrik Dr. Jeffrey Brosco dari University of Miami Miller School of Medicine.”Mereka berkeliling untuk melihat rupa benda dari berbagai sisi. Mereka menjatuhkan barang untuk melihat apa yang terjadi,” terang Brosco, seperti dikutip situs healthday.com.
Anak-anak ini, terang Brosco, adalah pelajar aktif. Sedang video sama sekali tidak mempromosikan pembelajaran aktif dan keterlibatan sosial. Karena itu, video tidak bisa meningkatkan kemahiran berbahasa anak.
Hal senada juga disampaikan oleh pediatrik dari Albert Einstein College of Medicine Rahil Briggs. DVD tersebut, menurut dia, kemungkinan besar lebih banyak mengandung unsur marketing dibandingkan ilmu pengetahuan.
Kurang interaksi
Kurangnya interaksi selama menyaksikan layar TV, menurut peneliti, merupakan penyebab kurangnya perkembangan anak.
“Kita sudah lama tahu bahwa interkasi sosial sangat penting dalam proses pembelajaran anak. Anak perlu bergaul dengan orang tua, guru atau sudara yang lebih tua,” terang pemimpin studi Rebekah A. Richert.”Studi kami menunjukkan bahwa layar TV dan orang-orang yang ada di layar TV tidak bisa menggantikan interaksi yang hidup.”
Sekarang ini, terang peneliti, lusinan DVD (yang dikenal dengan DVD edukasi) dipasarkan kepada kalangan orang tua. Menurut studi, anak-anak mulai menyaksikan program-program ini rata-rata pada usia lima bulan.
Akan tetapi, lebih dari satu studi telah menyebutkan bahwa tipe media seperti ini bisa menghambat perkembangan kosa kata anak.
Dalam studi baru yang akan dipublikasikan di Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine edisi Mei mendatang ini, peneliti melibatkan 96 bayi berusia antara 12 dan 25 bulan. Setengah dari partisipan dibiarkan menyaksikan Baby Wordsworth DVD (salah satu dari seri Baby Einstein) di rumah sebanyak lima kali dalam dua minggu, selama enam minggu.
Setiap dua minggu, anak-anak ini melakukan tes laboratorium untuk melihat apakah mereka mempelajari kata-kata yang diwarnai atau diterangkan dalam DVD.
Peneliti menemukan bahwa video tidak menguatkan kemahiran berbahasa, namun tidak juga menghambatnya. Tapi peneliti juga menemukan, semakin cepat anak mulai menyaksikan video, semakin rendah perkembangan bahasa anak. (IK/OL-08)