Di Akhir Abad, 90 Persen Bahasa Daerah Hilang

Disadap dari: http://www.mediaindonesia.com/read/2010/07/07/154200/90/14/Di-Akhir-Abad-90-Persen-Bahasa-Daerah-Hilang

Kamis, 08 Juli 2010 02:36 WIB

BANJARMASIN–MI: Diperkirakan, 90 persen dari 746 bahasa daerah yang tersebar di 33 provinsi Indonesia akan mengalami kepunahan atau hilang di akhir abad nanti.

Demikian dikemukakan, Kepala Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional Sugiyono, Rabu (7/7), di sela-sela kegiatan sosialisasi Undang-Undang 24/2009 tentang bendera, bahasa, lambang negara, dan lagu kebangsaan di Banjarmasin, Rabu (7/7). “Berdasarkan hasil penelitian, di akhir abad 21 nanti, 90 persen bahasa daerah akan punah,” ungkapnya.

Prediksi akan hilangnya 671 jenis bahasa dari 746 bahasa yang ada di Indonesia berdasarkan penelitian sebuah lembaga kajian bahasa internasional yang menyebutkan 90 persen dari 6.500 bahasa di dunia akan hilang. Prediksi ini sangat mendekati kebenaran jika melihat keberadaan bahasa daerah yang ada di tanah air sekarang ini juga banyak mengalami kepunahan.
Berdasarkan penelitian pihaknya, sedikitnya 150 bahasa daerah di tanah air terancam punah dan ada sekitar 10 bahasa yang sudah benar-benar hilang. Penyebab punahnya ratusan bahasa yang merupakan bentuk keanekaragaman budaya ini, antara lain, terjadi perang antarsuku, bencana alam, urbanisasi, dan perkawinan campuran.

Perang antarsuku menjadi salah satu penyebab utama hilangnya bahasa, terkait hilangnya suatu suku. Ini banyak terjadi di wilayah Papua atau Indonesia timur.

“Selain itu, saat ini seiring perkembangan zaman, banyak keluarga tidak lagi mengajarkan bahasa daerah kepada generasi muda,” tambahnya.

Pemerintah sendiri melakukan berbagai kebijakan untuk melestarikan keberadaan bahasa di tanah air, di antaranya dengan kebijakan yang diatur dalam UU 24/2009 tentang kebijakan mata pelajaran muatan lokal di sekolah.

Di Kalsel tercatat ada 14 jenis bahasa daerah dan beberapa di antaranya juga mengalami kepunahan. Contohnya, bahasa Alalak Berangas, Kabupaten Barito, yang digunakan warga penghuni Pulau Alalak dan bahasa Abal milik suku dayak pedalaman di Kabupaten Tabalong. (DY/OL-5)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: