Disadap dari: http://www.mediaindonesia.com/read/2010/05/12/142391/130/101/Empat-Bahasa-di-Papua-Terancam-Punah.
Rabu, 12 Mei 2010 15:30 WIB
JAYAPURA–MI: Empat bahasa daerah di Papua terancam punah karena warga tidak menggunakannya lagi dalam komunikasi sehari hari.
Peneliti dari Balai Arkeologi Jayapura Hari Suroto, Rabu (12/5) mengatakan di tanah Papua yang terdiri atas Provinsi Papua dan Papua Barat itu terdapat 271 suku dengan bahasa daerahnya masing masing. Dari jumlah tersebut tercatat empat bahasa yang terancam punah yakni di Provinsi Papua bahasa Kayu Pulau, Kota Jayapura dan bahasa Saponi di Distrik Waropen Bawah, Kabupaten Waropen.
Sedangkan di Provinsi Papua Barat tercatat bahasa Dusner dan bahasa Tandia di Kabupaten Teluk Wondama. Hari Suroto mengatakan, dari hasil penelitian terungkap bahwa saat ini warga yang bisa menggunakan bahasa daerah secara fasih tinggal beberapa orang saja, misalnya bahasa Kayu Pulau hanya tinggal lima orang, bahasa Saponi di Distrik Waropen Bawah, Kab.Waropen, dan bahasa Tandia di Kab.Teluk Wondama penuturnya masing masing tinggal satu orang. Sementara bahasa Dusner juga di Kab.Teluk Wondama penuturnya tinggal tiga orang.
Dikatakan, terus berkurangnya warga masyarakat yang bisa berbahasa daerah secara fasih itu disebabkan saat ini komunikasi antarwarga walaupun satu suku dilakukan dengan bahasa Indonesia. Akibatnya bahasa daerah makin tergeser dan bila tidak segera diatasi maka akan lebih banyak lagi bahasa daerah di tanah Papua yang akan punah, ungkap Suroto. (Ant/OL-06)