Terlambat Bicara Picu Gangguan Emosi

Disadap dari: http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/news/2010/06/29/21890/-Terlambat-Bicara-Picu-Gangguan-Emosi-

Lifestyle / Selasa, 29 Juni 2010 16:11 WIB

ANAK yang mengalami keterlambatan bicara, menurut temuan studi, berisiko lebih besar mengalami gangguan sosial, emosional dan perilaku saat dewasa.

Dalam studi yang berlangsung selama 29 tahun ini, peneliti menggunakan tes standar untuk mengukur keterampilan menerima bahasa (keterampilan memahami apa yang dikatakan orang lain) pada 6.941 anak berusia 5 tahun. Saat partisipan mencapai usia 34, peneliti telah mendapatkan data follow-up dari 72 persen anak tersebut.

Secara umum,anak-anak yang menunjukkan gejala keterlambatan keterampilan menerima bahasa saat berusia 5 lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan mental saat berusia 34 dibandingkan anak-anak yang tidak mengalami keterlambatan. Temuan ini, menurut studi yang dipublikasikan di Pediatrics ini, lebih nyata pada pada lelaki dibandingkan pada perempuan.

“Konsekuensi psikososial dari gangguan penerimaan bahasa di usia dini bertahan hingga usia dewasa,” tutur peneliti Ingrid Schoon, PhD dari Institute of Education of the University of London.”Kebutuhan anak yang mengalami gangguan bahasa sangat kompleks. Dan diperlukan peningkatan kesadaran mengenai kesulitan sosial dan psikologis yang mungkin dialami anak-anak ini,” imbuh Schoon, seperti dikutip situs webmd.com, Senin (28/6).

Peran orangtua

Keterlambatan bahasa di usia dini, terang peneliti, bisa mengganggu kemampuan anak untuk bersosialisasi dan berteman dengan teman sebayanya. Isolasi sosial ini bisa berlanjut hingga usia dewasa. Hal ini selanjutnya bisa membuat anak kesulitan menjalin dan mempertahankan hubungan serta bertahan dalam pekerjaan. Kedua kondisi ini bisa menjadi pemicu gangguan kesehatan mental atau perilaku.

Anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara, menurut temuan peneliti, cenderung lahir dari ibu atau orangtua berusia remaja dengan tingkat pendidikan rendah dibandingkan anak-anak yang tidak menunjukkan gejala keterlambatan bahasa di usia lima tahaun.

Selain itu, orangtua dari anak-anak yang mengalami penundaan bahasa juga cenderung stres, kurang tertarik dengan pendidikan anak serta tidak membacakan buku atau cerita kepada anak mereka secara teratur.

“Temuan ini mencerminkan apa yang kita lihat dalam praktek,” terang Carl B Feinstein MD dari Lucile Packard Children’s Hospital diPalo Alto, Kalifornia.”Penundaan kemampuan berbahasa merupakan faktor risiko utama gangguan sosial dan emosional. Sayangnya, hubungan ini tidak mendapatkan perhatian yang cukup.”

Akan tetapi, lanjut Feinstein, orangtua bisa melakukan banyak hal.”Seberapa banyak Anda membaca kepada anak dan seberapa besar perhatian yang Anda berikan terhadap pendidikan mereka akan membuat perbedaan besar terhadap kemampuan bicara anak. Selain itu, meluangkan waktu untuk melakukan percakapan bolak-balik juga bisa membantu.” (MI/ICH)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: