MISTERI HILANGNYA PERADABAN PRASEJARAH

Diadaptasi dari: htpp://korananakindonesia.wordpress.com

Kalangan akademisi modern telah menemukan dalam perjalanan sejarah geologi pernah terjadi beberapa kali kepunahan, dan nyaris memusnahkan segala makhluk hidup. Banyak sekali pembuktian secara langsung tentang perubahan bencana bumi yang berkala. Dilihat dari bukti yang telah ditemukan, bahwa peradaban manusia prasejarah pernah mengalami kepunahan karena berbagai macam perubahan alam dan bencana, seperti gempa bumi, banjir, gunung berapi, tabrakan benda angkasa (termasuk meteorit dan komet), pergerakan naik turun lempeng daratan, perubahan cuaca yang tiba-tiba, dsb.

Sebagai contoh kasus, Atlantis pernah menjadi sebuah daratan yang memiliki peradaban tinggi manusia, namun tenggelam ke dasar lautan dalam sebuah bencana gempa bumi yang dahsyat pada 11.600 tahun silam. Hal itu membentuk sebuah zona di laut China selatan sekarang, laut di daerah ini sangat dangkal, kedalamannya rata-rata hanya 60 meter lebih. Hanya puncak gunung tertinggi di daratan waktu itu yang tersisa di atas permukaan laut, yaitu yang sekarang terletak di negeri kita, Indonesia.

Begitu pula di kedalaman 200 meter bawah laut pesisir pantai Peru, ilmuwan menemukan pilar batu yang dipahat dan bangunan yang mahabesar. Di dasar lautan Atlantik yang berada di sisi luar berhasil diambil 8 gambar dasar laut. Melalui gambar-gambar ini secara jelas tampak sebuah tembok benteng zaman purbakala dan undakan batu. Diperkirakan tenggelam pada 10.000 tahun silam. Di belahan barat perairan segitiga Bermuda juga ditemukan sebuah piramida raksasa yang diperkirakan berumur puluhan ribu tahun.

Dengan demikian, zaman Nabi Nuh juga tidaklah seprimitif yang selama ini kita bayangkan. Hakikatnya pada zaman itu semuanya sudah maju. Ilmu pengetahuan mereka sudah maju pada masa itu. Di kaki gunung Ararat itu saja, para peneliti dan ilmuwan Rusia telah menemukan lebih kurang 500 kesan artefak baterai elektrik purba yang digunakan untuk menyadurkan logam.

Jelas sekali, bahwa bekas peninggalan kota-kota yang pernah mewakili peradaban manusia prasejarah dan memiliki kecemerlangan ini tenggelam ke dasar lautan karena tenggelamnya daratan.

Banjir Dahsyat

Kurang lebih 12.000 tahun silam, peradaban manusia sebelum peradaban kita sekarang pernah mengalami suatu serangan banjir yang sangat dahsyat, dan banjir waktu itu juga mengakibatkan tenggelamnya daratan. Secara berturut-turut arkeolog menemukan sejumlah besar bukti yang secara langsung atau pun tidak mengenai banjir dahsyat yang terjadi waktu itu. Para antropolog juga menemukan bukti melalui penelitian pada suku bangsa yang berbeda di berbagai tempat di dunia tentang legenda asal-usul peradaban bangsa ini.

Legenda kuno dari bangsa yang berbeda di berbagai tempat di dunia secara fundamental melukiskan bahwa manusia pernah berkali-kali mengalami bencana dahsyat yang mematikan, bahkan begitu seragamnya menguraikan bahwa pada suatu periode prasejarah sebelum munculnya peradaban manusia sekarang ini, di atas bumi pernah terjadi suatu banjir dahsyat yang mengakibatkan punahnya seluruh peradaban manusia, dan hanya sebagian kecil manusia yang dapat mempertahankan hidupnya.

Legenda mengenai banjir dahsyat yang sudah diketahui di dunia tercatat ada 6.000 lebih. Seperti misalnya, dalam legenda China dan Jepang, Malaysia, Laos, Thailand, India, Australia, Yunani, Mesir dan Afrika Selatan, Afrika Utara, penduduk asli Amerika Utara, setiap negara serta rumpun bangsa yang berbeda pasti menyimpan sebuah memori tentang peristiwa banjir dahsyat itu. Meskipun legenda-legenda ini terjadi pada setiap bangsa dan budaya yang berbeda, namun semuanya memiliki alur cerita dan tokoh tipikal yang sangat mirip.

Semua bukti dan gejala ini sama sekali tidak dapat diasumsikan sebagai suatu ketidaksengajaan atau pun suatu kebetulan. Proses yang berhubungan dengan banjir dahsyat ketika itu juga diuraikan dalam kitab suci. Meskipun kitab suci merupakan sebuah kitab agama, namun sejumlah besar ahli berpendapat, bahwa yang dilukiskan dalam kitab suci (Alkitab dan Al-Qur’an) adalah sejarah manusia yang sebenarnya.

Ikhtisar dalam Alkitab yang berhubungan dengan banjir dahsyat yang terjadi waktu itu menyebutkan, “Banjir meluap dan menggenang selama 40 malam, air pasang menuju atas, perahu mengambang dari atas permukaan bumi”: “Arus air meluap dahsyat di atas permukaan bumi, seluruh pegunungan tergenang oleh air pasang”: “5 bulan kemudian, perahu berhenti di atas gunung Ararat; dan setelah 4 bulan berlalu, ketika daratan sudah kering, Nabi Nuh meninggalkan perahunya.”

Waktu itu banjir dahsyat sekaligus disertai dengan perubahan daratan dan secara total menghancurkan seluruh peradaban manusia di bumi, hanya sebagian kecil manusia yang dapat mempertahankan hidupnya. Sejumlah besar bekas peninggalan prasejarah yang belakangan ini ditemukan arkeolog, seperti misalnya, daratan Atlantis, budaya Yunani, bangunan di dasar laut dan lain sebagainya kemungkinan besar tenggelam karena banjir dahsyat waktu itu. Ada yang memperkirakan banjir dahsyat itu terjadi 5.000 tahun yang lalu, mengikuti perkiraan ahli anstronomi, perahu Nabi Nuh mulai dibuat pada 2465 SM dan hujan mulai turun pada 2345 SM.

Setelah perahu Nabi Nuh mendarat di gunung Ararat, dimulailah kehidupan baru manusia. Mereka yang selamat mulai menyebar. Begitu pula binatang-binatang. Biji-biji tanaman kembali disemaikan. Karena dianggap melahirkan generasi baru manusia setelah Nabi Adam, Nabi Nuh mendapat gelar The Second Father of Human Being –Bapak Manusia Kedua. Oleh generasi inilah, kebudayaan dan peradaban manusia dikembangkan. Selain di kawasan Ararat, juga di Mesopotamia yang ribuan tahun kemudian menjadi pusat kejayaan Babilonia.

Akibat Gletser yang Mencair

Sekelompok peneliti underwater surveyors yang diketuai oleh Dr. Robert Ballard, yang juga telah menemukan Titanic, telah menemukan sebuah bangunan lama berusia kira-kira 7.500 tahun di dasar Laut Hitam, dekat pantai Turki. Mereka telah menemukan struktur bangunan dari batu dan kayu di kedalaman beberapa ratus kaki. Penemuan mereka menjadi bukti dari kejadian banjir besar di zaman Nabi Nuh seperti diceritakan di dalam Alkitab dan Al-Qur’an.

Para ilmuwan mempercayai bahwa penemuan tersebut membuktikan keberadaan sebuah kawasan yang telah tenggelam yang disebabkan oleh banjir besar yang melanda sekitar 5000 SM. Menurut teori mereka, banjir besar tersebut disebabkan oleh adanya pencairan gletser dari tanah tinggi di Eropa. “Ini merupakan penemuan yang sangat menakjubkan,” kata Dr. Ballard di dalam rancangan National Geographic Society bertajuk “Research Ship Northern Horizon”.

Ballard menerangkan bagaimana sebuah robot bawah air meninjau 300 kaki di bawah permukaan air, telah menemukan kawasan segi-empat berukuran 12 x 45 kaki persegi, di mana terdapat sebuah struktur dari kayu dan tanah liat yang telah runtuh. “Beberapa artefak yang ditemukan di sana tersimpan rapi yang terdiri dari kayu berukir, beberapa cabang kayu dan peralatan dari batu yang telah runtuh dan diselimuti lumpur,” imbuh Ballard.

Dr. Ballard dan timnya mengawali penelitian di kawasan tersebut setelah dua kapal selam pakar geologi dari Universitas Colombia di New York menyatakan bahwa keadaan tersebut disebabkan oleh banjir besar ribuan tahun sebelumnya. Mereka meramalkan apabila zaman es berakhir 12.000 tahun yang lalu, maka gletser mulai mencair.

Kawasan timur Mediterania yang terputus dari Laut Hitam telah menyebabkan Laut Hitam tidak tenggelam oleh air walaupun permukaan air laut yang lain telah naik. Hal ini menyebabkan pada sekitar 7.000 tahun yang lalu, genangan awal di Bosphorus telah pecah menyebabkan air di Laut Mediterania melimpah ke timur menjadi Laut Hitam yang memang terputus dari laut-laut yang lain. Kekuatan limpahan air tersebut diperkirakan 10.000 kali daripada air terjun Niagara. Banjir besar tersebut menyebabkan kawasan daratan yang sangat luas berubah menjadi dasar laut”.

  26 comments for “MISTERI HILANGNYA PERADABAN PRASEJARAH

  1. Mei 21, 2012 pukul 12:18 pm

    subkhanallah

  2. ega
    Desember 16, 2012 pukul 11:52 am

    MAHA SUCI ALLAH

  3. Mei 1, 2013 pukul 10:01 pm

    Hey there! This post could not be written any better!

    Reading this post reminds me of my good old room mate!
    He always kept chatting about this. I will forward this page to him.
    Fairly certain he will have a good read. Many thanks for sharing!

  4. taufik
    Mei 5, 2013 pukul 12:41 pm

    menakjubkan peninggalan bersejarah di temukan. sebagai bukti dan contoh

  5. Juni 10, 2013 pukul 10:42 am

    mantap gan hehe

  6. PANDU
    Juli 25, 2013 pukul 9:42 pm

    Now, what can we do ?

  7. Hendra
    Agustus 7, 2013 pukul 4:09 am

    Allah maha penguasa tiada yang bisa mengalahkannya. Subhanallah

  8. Oktober 7, 2013 pukul 4:29 pm

    sebagai orang Islam saya tetap mengimani al-quran

  9. Oktober 7, 2013 pukul 10:28 pm

    sebagai orang muslim saya tetap mengimani al-quran

  10. ade
    Oktober 19, 2013 pukul 2:47 am

    ♏♏♏ªªªϞÑϞ†††ªªª gan . .
    -̶̶•-̶̶•̸Ϟ•̸Thank You•̸Ϟ•̸-̶̶•-̶ info’a. .

  11. Desember 8, 2013 pukul 9:17 am

    semua itu adalah bukti seblum kta ada pradban mnusia yg hidup,dan hmpir msnah

  12. Februari 14, 2014 pukul 7:26 am

    Sejarah yang harus dilestarikan.

  13. erik
    Februari 18, 2014 pukul 3:15 pm

    berarti alkitab adalah asli bukan bohong seperti kata mereka yang tidak percaya buktinya sudah ada kan??mau apa lagi??

  14. arief praditya
    Maret 7, 2014 pukul 5:08 pm

    😮

  15. April 13, 2014 pukul 5:36 am

    Mencengangkan

  16. April 13, 2014 pukul 5:37 am

    Allahu Akbar

  17. Mei 10, 2014 pukul 5:16 pm

    Jika ALLAH SWT Berkehendak maka tidak ada yang tidak mungkin…

  18. Juni 10, 2014 pukul 5:06 am

    sebagai orang islam, pasti saya cinta al-quran..
    saya tetap mengikuti ajaran yang ada di dalam al-quran

    dan saya tetap hanya Allah lah Tuhan saya tidak ada yang lain

  19. Juli 1, 2014 pukul 2:37 am

    terimakasih atas postingannya..
    maaf sya mau tany, ap benar dahulu kala di jaman prasejarah bumi ini sangat panas sehingga awlnya tidak aa kehidupan di m uka bumi ini?
    terimakasih 😉

    • hyu
      Desember 14, 2022 pukul 7:26 am

      menurut saya seperti itu, karena sama halnya dengan inti bumi yang panas, kemungkinan pada awal terciptanya bumi (melalui teori big bang) permukaan bumi juga sama panasnya dengan inti bumi, seperti halnya merebus telur, maka ketika telur itu baru selesai direbus, permukaan telur yang panas akan perlahan mendingin tetapi di bagian dalamnya masih panas

  20. April 29, 2015 pukul 7:46 am

    subhanalloh..sejarah yang tak boleh di hilangkan
    terimakasih 😉

  21. Mei 13, 2015 pukul 4:04 am

    wallohualam 😉
    terimakasih..

  22. Sudir Achmad Sarkun
    Juli 26, 2015 pukul 6:36 am

    Begitulah bila Sang Penguasa Alam Berkehendak….subhanallah… Berapa ribu tahun lagi kawasan yang tertimbun lumpur lapindo tergali sebagai situs sejarah yang tenggelam dari permukaan bumi?…. Allah hualam bishawab…

  23. September 20, 2015 pukul 6:53 am

    Mancapt,,,,tata@@!!!!!

  24. moedjiono
    Desember 5, 2015 pukul 12:25 am

    Peradaban kuno sesungguhnya ujian bagi manusia sekarang, krn memberikan pelajaran bahwa manusia sekarang sesungguhnya tdk semaju zaman dulu.

Tinggalkan Balasan ke yongki Batalkan balasan