Oleh: Iqbal Nurul Azhar
Administrator https://pusatbahasaalazhar.wordpress.com
Akses internet telah menjadi ikon kemajuan pendidikan di banyak kota di Indonesia. Seseorang akan dianggap terpelajar atau berpendidikan tinggi apabila ia mampu menggunakan akses internet dengan baik. Seseorang akan dianggap kurang berpendidikan (ndeso/katrok) apabila ia tidak mampu menggunakan atau bahkan tidak mengenal apa itu intenet dengan baik. Bahkan seseorang yang bergelar profesorpun, apabila ia tidak mampu mengoperasikan komputer dan menghubungkannya dengan internet, gelar keprofesorannya menjadi tidak lengkap dan bisa saja kepakarannya menjadi dipertanyakan.
Internet (International Network, Interconnected Network) dalam pandangan orang umum sering juga disebut dunia maya. Dunia ini sebenarnya tidak ada, namun tampak seperti dunia nyata. Di dunia maya ini, kita bisa melakukan hampir semua hal yang bisa kita lakukan di dunia nyata seperti; berbelanja, nonton film, berkomunikasi dengan keluarga dsb. Internet dalam pandangan ilmuwan didefinisikan sebagai jaringan komputer yang saling terhubung secara global yang memungkinkan pengguna internet saling bertukar informasi/data melalui jaringan tersebut. Internet adalah sistem komunikasi data berskala global, suatu infrastruktur yang terdiri dari hardware dan software yang menghubungkan komputer yang berada di jaringannya.Meskipun banyak hal negatif yang muncul karena penyalahgunaan internet seperti digunakannya internet sebagai sarana penyebaran pornografi (ditandai dengan munculnya ribuan situs porno), prostitusi (iklan WTS maupun gigolo), penipuan (e-mail pemberiah hadiah fiktif) serta penyebaran berita palsu (gosip, foto-foto yang sudah di edit) dsb, sebagai sebuah produk dari manusia modern yang memang difungsikan untuk membantu manusia, internet juga menawarkan lebih banyak hal positif. Dengan internet, milyaran informasi dapat kita akses dengan mudah. Melalui internet, sebuah surat yang kita kirimkan kepada keluarga kita di lain benua, yang seharusnya sampai berbulan-bulan kemudian, akan sampai dengan selamat hanya dalam waktu hitungan menit. Melalui internet pula, hiburan-hiburan yang sehat dapat kita jumpai dengan mudah. Dan dengan internet pula, uang atau penghasilan halal, dapat kita miliki tanpa bersusah payah. Keberadaannya yang positif, menjadikan internet lebih banyak dicintai daripada dibenci. Demikian juga dalam dunia penelitian bahasa (topik yang akan didiskusikan pada artikel ini), internet memegang peranan yang demikian signifikan.
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan penelitian bahasa, setidaknya ada delapan peranan yang dimiliki oleh internet. Peranan-peranan tersebut dapat dilihat di bawah ini.
1. Internet sebagai sumber inspirasi.
Anggap saja bahwa kita akan melakukan sebuah penelitian yang berhubungan dengan kebahasaan. Kita sedang kehabisan ide dan kebingungan untuk mencari inspirasi. Jika apa yang terjadi pada kita ini terjadi pada 20 atau 30 tahun yang lalu, mungkin kita akan terpaksa untuk berkeliling keluar-masuk kampung, blusukan kemana-mana sekedar mencari ilham atau menghabiskan puluhan cangkir kopi dan ratusan linting rokok (bagi yang merokok) untuk menemukan ide, atau keluar-masuk dari satu perpustakaan ke perpustakaan lain hanya untuk mencari sesuatu yang disebut inspirasi. Kini, berkat internet, kita tidak perlu mengalami itu semua. Tinggal kita buka koneksi internet kita, kemudian masuk ke mesin pencari seperti google atau sejenisnya, lantas masukkan sebuah kata yang menjadi topik dari penelitian kita (misalnya kata linguistik) kemudian tunggu beberapa detik, semuanya jadi beres. Ilham telah didapat. Jika ternyata melalui mesin google informasi yang keluar masih terlalu luas, kita tidak perlu terlalu khawatir. Kita bisa mengakalinya dengan cara membatasi kata kunci tersebut menjadi lebih spesifik (misalnya frasa penelitian sosiolinguistik tentang alih kode), kemudian seperti biasa tekan tombol enter. Tanpa menunggu waktu lama, ratusan informasi akan bermunculan, mulai dari yang berbentuk portal (web yang menyediakan akses menuju informasi yang kita pinta), situs-situs yang memuat tentang topik kita, bahkan adakalanya jika kita beruntung, kita akan mendapatkan beberapa artikel tentang penelitian bahasa yang kita inginkan lengkap dengan judul, penulis, tempat diterbitkannya artikel, abstrak, bagian pembuka, penutup hingga ke kajian pustakanya. Artikel jenis ini biasanya berbentuk PDF yang tentu saja dapat kita convert menjadi word. Artikel-artikel inilah yang nantinya ketika kita baca dapat membuka wacana kita sehingga ide-ide (yang mungkin bisa dikatakan jenius) dapat hinggap di otak kita.
2. Internet sebagai sumber teori
Setelah mendapatkan ide dan mulai melakukan penelitian, saya yakin di tengah jalan, pasti kita akan mendapati kondisi dimana kita berjumpa dengan konsep-konsep yang harus kita paparkan tetapi tidak dapat kita jelaskan dengan menggunakan bahasa kita sendiri alias dikarang. Konsep-konsep ini berupa definisi-definisi yang berhubungan dengan linguistik misalnya definisi sosiolinguistik dan alih kode, pembagian konsep linguistik, misalnya jenis-jenis alih kode, dsb. Ketika kita menghadapi masalah ini, kita juga dapat menyelesaikannya dengan mudah. Tinggal masuk ke internet, dan lakukan seperti apa yang telah kita lakukan saat mencari inspirasi. Dengan mesin paman google, deskripsi teori-teori para pakar bahasa dengan mudah dijumpai. Akan ada banyak informasi yang muncul yang berhubungan dengan itu. Kita tinggal memilihnya mana-mana yang kita suka. Hanya saja, kita tidak dapat asal melakukan hal ini. Pastikan bahwa web yang ingin kita ambil konsep-konsepnya adalah web yang terpercaya. Terpercayanya web biasanya ditunjukkan lewat official (resmi/atas nama kantor) atau tidaknya web tersebut, serta banyaknya artikel ilmiah yang tercantum di situ. Ilmiahnya artikel dapat dilihat dari adanya pencantuman referensi. Administrator web yang baik pastinya akan menyertakan referensi dari mana teori-teori yang ada di webnya berasal.
3. Internet sebagai sumber data
Adakalanya kita malas mencari data tentang kebahasaan di lapangan (bisa karena datanya sulit di dapat, atau karena kita malas berpayah-payah di lapangan), dan hal ini adalah lumrah. Toh kita dapat mengakali masalah ini juga dengan menggunakan internet. Internet adalah dunia yang hampir mirip dengan manusia. Di dunia nyata, manusia berkomunikasi, demikian juga di internet. Komunikasi yang dilakukan manusia di internet tentu saja dapat kita jadikan data kita karena komunikasi tersebut jelas menggunakan bahasa. Meskipun terbatas pada bahasa tulis, tapi data yang di dapat dari internet tetaplah orsinil dan berharga. Seperti contoh, jika yang ingin kita ketahui adalah bahasa emotif manusia, kita dapat melihatnya di wall facebook (status) teman-teman kita. Status di Wall facebook ini dapat kita jadikan sebagai data karena mampu menunjukkan banyak sekali bahasa emotif teman-teman kita. Jika kita ingin mengetahui penggunaan bahasa slank, kita juga dapat masuk ke MiRC atau Yahoo Messanger. Percakapan yang ada di sana dapat kita catat (rekam) untuk kita pilah-pilah dan kita analisis bahasa slanknya. Untuk mengetahui register-register atau bahkan jargon-jargon unik (kadang, kita juga dapat menemukan jargon-jargon yang terdapat dalam dunia kriminal dan prosttusi), kita dapat masuk ke situs http://www.kaskus.com atau sejenisnya yang memang secara sengaja ata tidak sengaja menyediakan info tentang hal ini. Jika kita ingin mengetahui kesalahan tatabahasa bahasa Inggris, kita juga dapat melihatnya melalui beberapa situs yang menyediakan korpus data yang berhubungan dengan tata bahasa, semisal di www.answers.com atau di www.lextutor.ca. Di situs yang disebutkan terakhir ini, persentase kemunculan sebuah kata dalam tuturan dapat dihitung dan diketahui dengan seksama. Jika kita ingin mengetahui diskusi-diskusi atau seminar-seminar yang berhubungan dengan linguistik yang berhubungan dengan linguistik, situs www. linguistlist.org juga dapat kita kunjungi
4. Internet sebagai perkakas kerja penelitian kita
Kadang dalam penulisan penelitian kita, kita membutuh gambar-gambar yang dapat mendukung kevalidan penelitian kita. Kadang juga kita butuh buku-buku referensi penunjang yang dapat membantu menguatkan ide-ide kita. Sayangnya buku-buku maupun gambar-gambar itu tidak ada dalam stok bank data kita. Mencari di toko-toko bukupun juga susah. Dengan internet, masalah ini dapat terpecahkan. Tidak perlu pergi ke toko untuk membeli buku. Cukup kunjungi www.inibuku.com, isi formulir yang ada di situs tersebut, lakukan pembayaran dan buku bisa langsung dikirim ke rumah kita. Jika komputer atau laptop kita rusak, dan kita bermaksud menggantinya dengan yang baru, kita dapat berkunjung ke www.bhinneka.com. Untuk mencari gambar, kita dapat pergi ke image.google.com, atau www.freefoto.com. Untuk video dapat kita akses di www.youtube.com. Berita dan artikel ada di www.eramuslim.com, www.republika.co.id, atau di http://www.kompas.com. Kita juga dapat mencari teman diskusi atau teman berbagi teori di www.friendster.com atau www.myspace.com. Informasi-informasi unik yang belum pernah dipublikasikanpun juga ada. Tinggal masuk saja ke www.abovetopsecret.com.
5. Internet sebagai forum diskusi
Tidak lengkap jika kita mengadakan sebuah penelitian tanpa mengajak diskusi, meminta saran atau pendapat dari orang lain. Saran dan pendapat ini sangat baik bagi kita karena dengan adanya hal tersebut, ide-ide kita dapat bertambah, wacana kita makin luas sehingga dalam menangkap sebuah fenomena bahasa, kita tidak hanya menangkapnya dari satu sudut pandang saja. Situs-situs jejaring sosial atau pertemanan seperti www.friendster.com, www.myspace.com, www. facebook.com atau www.twitter.com dapat kita jadikan sebagai ajang diskusi. Di facebook, ada beberapa komunitas yang berhubungan dengan bahasa/linguistik seperti the Linguist List, Linguistics Lover, Society for Linguistic Anthropology, dll. Kita dapat menjadi anggotanya dengan cara yang mudah dan gratis.
6. Internet sebagai media publikasi
Hasil penelitian yang kita lakukan dapat kita publikasikan secara gratis serta sesuka kita melalui internet. Gratis disini memiliki pengertian bahwa kita tidak perlu menanggung ongkos cetak publikasi artikel kita pada jurnal tertentu. Sesuka hati memiliki pengertian bahwa kita memiliki kebebasan untuk mempost hasil penelitian kapan saja dan dalam format apa saja, tanpa khawatir dikejar deadline penerbitan. Ada beberapa cara pempublikasian yang dapat kita lakukan. Pertama, kita dapat mempublikasikannya melalui web atau blog yang kita kelola sendiri. Seperti yang penulis lakukan saat ini. Penulis sedang melakukan publikasi tulisan berjudul “Manfaat Internet dalam Pelaksanaan Penelitian Bahasa” melalui blog www.pusatbahasaalazhar.wordpress.com. Di blog ini, anda dapat melihat beberapa tulisan ilmiah penulis diposting di bagian halaman blog. Semuanya adalah untuk mempublikasikan pikiran penulis dengan gratis dan tentu saja sesuka hati. Yang kedua, kita dapat mempublikasikannya memalui web atau blog yang dikelola teman kita atau bahkan orang lain yang tidak kita kenal. Biasanya publikasi yang kedua ini adalah kelanjutan dari publikasi di jurnal cetak. Setelah artikel kita dicetak, biasanya oleh redaktur, artikel kita akan dipost di website resmi jurnal tersebut. Tukar menukar artikel antaradministrator blog juga merupakan salah satu bentuk publikasi yang kedua ini.
5. Internet sebagai media refleksi
Artikel yang telah kita publikasikan di web/blog kita maupun di web/blog orang lain tentunya akan dibaca banyak orang. Dari sekian banyak orang yang membaca web/blog kita, pasti ada beberapa yang memberi komentar. Komentar itu dapat berupa masukan, kritikan akan kekurangan, bahkan cacian karena tidak sepakat dengan tulisan atau hasil penelitian kita. Komentar-komentar inilah yang dapat kita jadikan refleksi bagi kita yang dapat kita gunakan untuk perbaikan artikel kita di masa yang akan datang. Semakin banyak komentar pujian dari pembaca artikel kita, ini menandakan artikel kita diterima masyarakat. Semakin banyak kritikan menandakan artikel kita kurang diterima oleh masyarakat (meskipun tidak selalu demikian). Bagi anda yang memang tertarik akan pembuatan penelitian yang kontroversial, blog adalah tempat yang tepat untuk menuangkan ide-ide cemerlang anda dan menjadi terkenal sebagai orang yang kontroversial.
4. Internet sebagai justifikasi hasil penelitian kita
Selain sebagai media refleksi, internet juga dapat berfungsi sebagai media justifikasi hasil penelitian kita. Justifikasi yang dimaksudkan di sini adalah penguatan bagi kita apakah hasil penelitian kita berada pada track (jalur) yang benar (baik itu metode maupun hasilnya) serta memiliki kemanfaatan yang besar pula bagi manusia. Komentar-komentar yang muncul sebagai respon dari publikasi artikel kita di sebuah blog maupun web kadang dapat kita jadikan sebagai media justifikasi. Di antara komentar-komentar yang ada tersebut saya yakin pastinya tidak hanya berupa persetujuan atau tidak persetujuan terhadap hasil penelitian kita, tapi dapat juga berupa sharing pengalaman. Kadang ada beberapa orang yang telah atau sedang melakukan penelitian sejenis dengan penelitian kita, namun dengan subjek berbeda, mencoba berbagi pengalaman mereka dengan cara memberi komentar pada hasil penelitian kita. Pengalaman itu dapat berupa kesulitan-kesulitan yang ditemukan selama penelitian, data maupun sumber data yang unik atau hasil penelitian mereka yang dapat dikatakan mengejutkan. Sharing inilah yang dapat kita jadikan justifikasi bahwa hasil penelitian kita berada dalam track yang benar serta memiliki kemanfaatan yang tinggi.
8. Internet sebagai sumber dana penelitian.
Akan sangat susah bagi kita untuk mengadakan penelitian tanpa memiliki sumber dana penelitian yang memadai. Dana dalam penelitian memegang peranan yang cukup penting. Setiap penelitian, pasti butuh dana. Dari penelitian lapangan yang membutuhkan dana besar untuk membayar ransport maupun informan, hingga penelitian pustakapun juga membutuhkan dana, minimal untuk membeli kertas, mengganti tinta serta menyediakan snack sebagai teman kita. Untuk menutupi pengeluaran ini, kita tidak perlu morogoh isi dompet kita dalam-dalam karena sebenarnya dana ini dapat kita dapatkan lewat internet. Ada banyak jalan mendapatkan dana penelitian melalui internet, seperti apa yang sedang penulis lakukan saat ini. Blog ini sedang diikusertakan dalam lomba penulisan blog sehat dengan tema “Internet Sehat Bersama Speedy” (dapat dilihat di http://telkominternetsehat.blogspot.com). Jika menang, dapat juara I misalnya, hadiah lomba tersebut sangatlah cukup untuk membiayai sebuah penelitian penulis selanjutnya. Hadiah tersebut juga dapat penulis pakai untuk membiayai pulsa modem, membeli kertas, ganti tinta, dan tentu saja membeli snack sebagai teman penulis menerbitkan artikel-artikel penulis selanjutnya di blog ini.
Sebenarnya ada banyak sekali manfaat internet bagi linguis utamanya bagi peneliti bahasa dalam menunjang terlaksananya sebuah penelitian bahasa. Namun karena keterbatasan waktu, hanya 8 manfaat saja yang dapat disebutkan dalam artikel ini. Mengingat manfaat internet inilah, maka penulis mengajak kepada para linguis, utamanya yang akan melakukan penelitian bahasa, agar apat memanfaatkan internet dengan sebesar-besarnya. Internet tidak hanya diciptakan untuk chating dan hiburan-hiburan saja, tapi juga dapat digunakan untk meningkatkan kepakaran kita di dunia linguistik. Mari kita laksanakan budaya berinternet sehat. Semoga sehat dan sukses selalu. 🙂
https://pusatbahasaalazhar.wordpress.com
Terima kasih untuk pencerahan ini.
jangan dijadikan pusat penelitian pornografiya?
Kok sampai sekarang belum ada pengumuman? jangan2 kita telah dibohongin
keren (y)