Disadap dari: http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=12533&Itemid=838. 21-04-2010
BAUBAU: Sejumlah 12 negara telah menyatakan kesiapannya untuk menghadadiri kegiatan Kongres Internasiol Bahasa Daerah yang akan digelar di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada 8 Juli 2010.
Kepala Bidang Nilai Budaya dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Baubau Ali Arham, Selasa (20/4), mengatakan, dari 30 negara yang diundang untuk mengikuti kongres bahasa daerah itu, baru 12 negara yang telah melakukan konfiRmasi untuk menjadi peserta.
“Mereka telah mengirimkan e-mail kepada kami untuk menjadi peserta,” ujarnya seraya menyebutkan beberapa negara yang telah menyatakan kesiapannya antara lain Belanda, Australia, Amerika serikat, Brunei Darusalam, Malaysia, dan Papua Nugini.
Ia menambahkan, pihaknya juga saat ini masih menunggu enam negara lain dalam dekat ini untuk melakukan konfirmasi kepada panitia, terkait dengan keikutsertaan mereka sebagai peserta dalam Kongres bahasa tersebut, di antaranya Jerman, China, Korea, Jepang dan Singapura.Arham mengatakan, selain akan dihadiri beberapa negara, kongres bahasa daerah itu juga akan dihadiri oleh sejumlah pakar dari perguruan tinggi di Indonesia.
“Kita perkirakan jumlah peserta dalam kongres ini mencapai 400 orang, oleh karena itu Pemerintah Kota Baubau sebagai tuan rumah sangat mendukung terselenggaranya kegiatan internasional ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan, tujuan pelaksanaan kongres internasional bahasa daerah ini untuk mendiskusikan berbagai persoalan yang menyangkut bahasa dan sastra daerah, dan selanjutnya hasil kongres itu diharapkan dapat menjadi kebijakan pemerintah untuk pelestarian dan pengembangan bahasa-bahasa daerah di dunia.
Wali Kota Baubau Mz Amirul Tamim menyatakan, dipilihnya Kota Bau-Bau sebagai tempat penyelenggaraan kongres internasional bahasa daerah ini karena dilihat dari aspek kultur budaya bahwa bahasa di Kota Baubau sangat beragam.
“Dokumen sejarah mengenai bahasa dan peninggalan budaya kerajaan Keraton di Baubau dan Kabupaten Buton hingga kini masih tersimpan dengan baik,” katanya.
Wali Kota Baubau juga mengatakan, kegiatan kongres internasional bahasa daerah ini rencananya akan menjadi pembicara dari kalangan sejumlah meteri dan pejabat daerah di Sultra. (Ant/OL-7)