A
Ada nyawa, ada rezeki
Ajining diri dumunung aneng lathi, ajining raga ana ing busana
B
Bagai musang berbulu domba
Bagai pagar makan tumbuhan
G
Gabak dihulu tanda akan hujan
Gajah bertarung lawan gajah, pelanduk mati di tengah-tengah.
Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak.
Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama.Gali lubang, tutup lubang.
Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
K
Kail sebentuk, umpan seekor, sekali putus sehari hanyut
Kail sejengkal janganlah menduga dalam lautan
Kain basah kering di pinggang
Kain ditangkap maka duduk
Kain lama dicampak buang, kain baru pula dicari
Kain pendinding miang, uang pendinding malu
Kaki naik kepala turun
Kaki tertarung inai padahannya, mulut terdorong emas padahannya
Kalah jadi abu, menang jadi arang
Kalah membeli, menang memakai
Kalau di hutan tak ada singa, beruk rabun bisa menjadi raja
Kalau kail panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga
Kalau kaki sudah terlangkahkan, pantang dihela surut
Kalau kena tampar, biar dengan tangan yang bercincin
Kalau kena tendang, biar dengan kaki yang berkasut
Kalau mandi biarlah basah
Kalau sorak dahulu daripada tohok, tidak mati babi
Kalau tak ada angin bertiup, takkan pokok bergoyang
Kalau tak ingin terlimbur pasang, jangan berumah di tepi laut
Kapal satu nakhoda dua
Karam berdua, basah seorang
Karam di laut boleh ditimba, karam di hati bilakah sudah
Karam sambal oleh belacan
Karena mata buta, karena hati mati
Karena mulut badan binasa
Kemarau setahun dihapuskan hujan sehari
L
Lain biduk, lain digalang
Lain gatal, lain yang digaruk
Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya
Laki pulang kelaparan, dagang lalu ditanakkan
Laksana apung-apung di tengah laut, dipukul ombak hanyut ke tepi
Laksana apung-apung dipermainkan gelombang
Lebih baik satu burung di tangan dari pada sepuluh burung di pohon
Lembah juga yang dituruti air
Lembu dongkol hendak menyondol
Lempar batu sembunyi tangan
Lepas dari mulut harimau, masuk kedalam mulut buaya
Lewat dari manis, masam; lewat dari harum, busuk
Lidah bercabang bagai biawak
Lidah tak bertulang
Lonjak seperti labu dibenam
Lubuk akal tepian ilmu
Luka boleh sembuh, parutnya tinggal juga
Luka di kaki, sakit seluruh badan
Luka di tangan karena pisau, luka di hati karena kata
Lunak gigi daripada lidah
M
Majelis-majelis udang, tahi di kepala
Makan bubur panas-panas
Makan hati berulam jantung
Makan upas berulam racun
Makanan enggang takkan menjadi makanan pipit
Makanan sudah tersedia, jamu belum juga datang
Makin murah, makin ditawar
Maksud bagai maksud manau
Malang bagai ayam, padi masak makan kehutan
Malu berdayung hanyut serantau
Malu bertanya, sesat di jalan
Mancit satu, gada seratus
Mandi dengan air secupak
Mandi di air kiambang, pelak lepas gatalpun datang
Mandi sedirus
Manikam sudah menjadi sekam
Manis jangan lekas ditelan, pahit jangan lekas dimuntahkan
Manusia merencanakan, Tuhan menentukan
Manusia tertarik oleh tanah airnya, anjing tertarik oleh piringnya
Mara jangan dipukat, rezeki jangan ditolak
Masak diluar, mentah didalam
Masak malam, mentah pagi
Masakan ada ayam memantangkan jemuran
Masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak
Masuk tak genap, keluar tak ganjil
Masuk tiga, keluar empat
Matahari itu bolehlah ditutup dengan nyiru
Mati anak berkalang bapak, mati bapak berkalang anak
Mati dicatuk katak
Mati harimau karena belangnya, mati kesturi karena baunya
Mati harimau meninggalkan belang, mati gajah meninggalkan gading
Mati ikan karena umpan, mati saya karena budi
Mati rusa karena jejaknya
Mati rusa karena tanduknya
Mati satu tumbuh seribu
Mati seladang
Mati takkan menyesal, luka takkan menyiuk
Mati-mati berdawat biarlah hitam, mati-mati mandi biarlah basah
Mati-mati minyak biarlah licin
Melanting menuju tampuk
Meletakkan api dibubungan
Memagar kelapa condong
Memahat di dalam garis
Memakan habis-habis, menyuruk hilang-hilang
Memancing di air keruh
Memang lidah tidak bertulang
Memasukkan minyak ke api
Membasuh muka dengan air liur
Membawa garam ke laut
Membeli kerbau bertuntun
Membubuhkan arang dimuka orang
Memikul diatas bahu
Mempertajam sanding
Menabur bijan ke tasik
Menahan jerat ditempat genting
Menaikkan air ke gurun
Menanak semua beras
Menang jadi arang, kalah jadi abu
Menangguk di air keruh
Menanti kucing bertanduk
Menari di ladang orang
Mencabik baju didada
Mencari jejak di air
Mencari umbut di batu
Mencari yang sehasta sejengkal
Mencencang berlandasan, melompat bersitumpu
Mencencang memampas, membunuh membangun
Mencoreng arang di muka sendiri
Mencubit paha sendiri barulah paha orang lain
Mendapat pisang terkubak
Menepak nyamuk menjadi daki
Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri
Menerka ayam dalam telur
Mengadu ujung jarum
Mengambil puntung pemukul kepala
Menggantang anak ayam
Menggenggam erat, membuhul mati
Menggenggam tak tiris
Mengharap burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan
Mengharapkan hujan turun, air di tempayan ditumpahkan
Menghendaki kuda bertanduk
Menjemur sementara hari panas
Menjentik puru di bibir
Menjerit bagai kucing biang
Menjilat air liur sendiri
Menjual petai hampa
Menjunjung uban
Menuhuk kawan seiring menggunting dalam lipatan
Menunggu ara hanyut
Menunjukkan ilmu kepada orang menetek
Menyelam sambil minum air
Menyelam tertumus seperti babi
Merajuk air diruang, hendak karam ditimba juga
Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak
Mulut bau madu, pantat bau sengat
Mulut kapuk dapat ditutup
Mulut manis kucandan murah
Mulut manis mematahkan tulang
Mulut terdorong, emas tantangannya
Mulutmu harimaumu
Mumbang ditebuk tupai
Murah di mulut mahal di timbangan
Musang berbulu ayam
Musang terjun, lantai terjungkat
Musuh dalam selimut
Musuh jangan diadang, selisih jangan dicari
N
Nafas tak sampai ke hidung
Nasi sama ditanak, kerak dimakan seorang
Nasi sudah menjadi bubur
Nasi tak dingin, pinggan tak retak
Nasib sabut terapung, nasib batu tenggelam
Neraca palingan bungkal, hati palingan Tuhan
Neraca yang palingan, bungkal yang piawai
Niat hati nak getah bayan, sudah tergetah burung serindit
Nibung bangsai bertaruk muda
Nyamuk mati gatal tak lepas
O
Obat jauh penyakit hampir
Oleng seperti cupak hanyut
Ombak yang kecil jangan diabaikan
Ombaknya kedengaran tapi pasirnya belum kelihatan
Orang berdendang dipentasnya, orang beraja dihatinya
Orang bersiselam, awak bertimba
Orang haus diberi air, orang mengantuk disorongkan bantal
Orang karam dilaut, awak karam didarat
Orang kaya suka dimakan, orang elok selendang dunia
Orang muda menanggung rindu, orang tua menanggung ragam
Orang penggamang mati jatuh, orang pencemas mati hanyut
Orang terpegang pada hulunya, kita terpegang pada matanya
Orang yang runcing tanduk
P
Padam menyala, tarik puntung
Padi ditanam tumbuh lalang
Padi masak, jagung mengupih
Panci mengatakan belanga hitam
Pandai berminyak air
Parang gabus menjadi parang besi
Patah tongkat, berjermang
Patah tumbuh hilang berganti
Payah dilamun ombak, tercapai juga tanah tepi
Pecah menanti sebab, retak menanti belah
Pecak boleh dilayangkan, bulat boleh digulingkan
Pejatian awak, pantangan orang
Pelabur habis Palembang tak jauh
Pelanduk ditengah cerang
Ada peribahasa lain yang masih belum terdaftar?
artinya mana???
What nationality will be the most desirable men/women and what nationality has the ugliest men/women ?